BacaSurat Ad Dukhan lengkap dengan bacaan arab, latin & terjemah Indonesia. Website cepat, ringan & hemat kuota.
SurahAl Imran Ayat 185 dan 3 Poin Penting yang Dikandungnya. Surah Al Imran ayat 185 membawa pesan pengingat bagi muslim tentang takdir kematian. Isi kandungan selengkapnya dapat disimak di sini. Rabu, 03 Agu 2022 05:00 WIB Saat Allah Menerima Tobatnya Nabi Adam di Bulan Muharram. Ada sejumlah peristiwa penting yang terjadi di bulan Muharram.
AboutSurah Ad-Dukhan: Surah Ad-Dukhan (Arabic text: الدخان) is the 44th chapter of the Qur'an. The surah titled in English means "The Smoke" and it consists of 59 verses. .. [They will say], "Our Lord, remove from us the torment; indeed, we are believers.".
cash.
إِنَّا كَاشِفُوا۟ ٱلْعَذَابِ قَلِيلًا ۚ إِنَّكُمْ عَآئِدُونَ Arab-Latin Innā kāsyiful-'ażābi qalīlan innakum 'ā`idụnArtinya Sesungguhnya kalau Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali ingkar. Ad-Dukhan 14 ✵ Ad-Dukhan 16 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat Ad-Dukhan Ayat 15 Paragraf di atas merupakan Surat Ad-Dukhan Ayat 15 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah mendalam dari ayat ini. Diketemukan sekumpulan penjabaran dari banyak pakar tafsir mengenai isi surat Ad-Dukhan ayat 15, misalnya seperti tercantum📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKami akan mengangkat azab dari mereka sesaat, dan kalian akan melihat bahwa kalian akan kembali kepada kekafiran, kesesatan dan pendustaan dan bahwa Kami akan menghukum kalian atas itu.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram15. Sesungguhnya saat Kami memalingkan siksa dari kalian sedikit saja, kalian kembali kepada kekufuran dan pendustaan kalian.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah15-16. Kami akan menghilangkan azab dari kalian sebentar saja, namun kemudian kalian akan kembali kepada kekafiran. Suatu hari Kami akan mengazab orang-orang kafir di dunia -seperti yang terjadi pada perang Badar-, dan di akhirat Kami akan mengazab mereka dengan api neraka. Kami memberi mereka balasan di dunia dan di akhirat. Masruq berkata, “Dahulu kami pernah duduk di majelis Abdullah, sedangkan dia dalam keadaan berbaring di antara kami. Kemudian datang seorang lelaki seraya berkata Hai Abu Abdurrahman, ada seorang tukang cerita di pintu-pintu pemukiman Bani Kindah, yang bercerita bahwa dukhan akan datang dan merenggut nafas orang-orang kafir; dan mengambil nafas orang-orang beriman seperti gejala pilek.’ Abdullah berkata dengan marah seraya duduk bangkit dari berbaring, Hai manusia, bertakwalah kepada Allah, barangsiapa di antara kalian mengetahui sesuatu maka hendaklah dia berkata sesuai kadar pengetahuannya. Dan barangsiapa yang tidak mengetahui maka hendaklah dia berkata Allahu A’lam’; karena orang yang mengatakan Allahu A’lam’ ketika dia tidak mengetahui maka dia adalah orang yang paling berilmu di antara kalian; karena sesungguhnya Allah berfirman kepada Nabi Muhammad “Katakanlah hai Muhammad "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang memaksakan diri.” [Shad 86]. Ketika Rasulullah melihat orang-orang berpaling darinya, beliau berdoa “Ya Allah, datangkanlah tujuh tahun paceklik seperti tujuh tahun paceklik Nabi Yusuf.” Maka mereka tertimpa paceklik yang mendatangkan krisis dalam segala hal, hingga mereka memakan kulit dan bangkai karena kelaparan. Lalu seseorang di antara mereka memandang ke langit dan melihat kabut tebal. Maka Abu Sufyan mendatangi Rasulullah dan berkata “Hai Muhammad, kamu diutus untuk memerintahkan ketaatan kepada Allah dan menyambung silaturrahim; sedangkan kaummu telah binasa, maka berdoalah kepada Allah untuk mereka.” Maka Allah berfirman Maka tunggulah -wahai Rasul- siksa bagi mereka yang sudah dekat saat langit membawa kabut yang jelas terlihat oleh mata mereka karena begitu sakit Hingga Firman Allah Kalian akan kembali ingkar [Ad-Dukhan 10-15]. Lalu Abdullah berkata Apakah azab akhirat juga akan dihilangkan? Ingatlah hari ketika Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan [Ad-Dukhan 16]. Yang dimaksud hantaman adalah hari terjadinya perang Badar. Dan telah berlalu tanda dukhan, hantaman, ajal, dan tanda rum. Shahih Muslim 4/2155-2156 no. 2798, kitab sifat-sifat orang-orang munafik dan hukum-hukum yang berkaitan dengan mereka, bab ad-dukhan. Dan Shahih al-Bukhari, al-istisqa no. 1007, dan at-tafsir no. 4809. Dan hadits ini menggunakan lafazh Muslim.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah15. إِنَّا كَاشِفُوا۟ الْعَذَابِ قَلِيلًا Sesungguhnya kalau Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit Yakni Kami akan mengangkat azab dari mereka beberapa saat. إِنَّكُمْ عَآئِدُونَ sesungguhnya kamu akan kembali ingkar Yakni kembali kepada kemusyrikan kalian dahulu. Dan mereka benar-benar kembali kepada kekafiran dan kedurhakaan mereka sebelumnya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah15. Allah mewahyukan pada Nabi, bahwa kalau kami akan melenyapkan siksaan itu, sebab doa Nabi SAW, untuk melenyapkan sementara dalam waktu yang singkat, karena kalian semua akan kembali kafir, dan mereka akan kembali kafir sebagaimana tabiat mereka.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahSesungguhnya kalau Kami melenyapkan azab itu sebentar} dalam waktu sebentar {sesungguhnya kalian akan kembali ingkarMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H10-16. “maka tunggulah,” yakni, nantikanlah azab yang akan ditimpakan terhadap mereka karena waktunya telah dekat, “hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia,” yakni, diliputi oleh kabut itu, dimana dikatakan kepada mereka, ”inilah azab yang pedih,” para ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud dari kabut ini. Ada yang berpendapat bahwa kabut tersebut ialah yang meliputi manusia ketika neraka mendekati orang-orang berdosa pada hari kiamat, Allah mengancamkan siksa hari kiamat pada mereka dan memerintahkan nabiNya untukm menanti hari itu bersama mereka. Penafsiran ini dikuatkan bahwa cara tersebut adalah cara al-qur’an dalam memberi ancaman kepada orang-orang kafir serta menakut-nakuti mereka akan azab pada hari itu, beriman dengan menanti orang-orang yang menyakiti mereka juga dikuatkan dengan firman Allah, ”bagaimana mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan.” Hal ini dikatakan pada hari kiamat untuk orang-orang kafir ketika mereka meminta untuk dikembalikan ke dunia, dijawab, “waktu kembali sudah lenyap,” Yang lain menafsirkan,maksudnya adalah, kondisi yang menimpa orang-orang kafir quraisy ketika mereka enggan beriman dan bersikap tinggi hati terhadap kebenaran hingga nabi mendoakan mereka. “ya Allah tolonglah aku atas mereka dengan menimpa mereka tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun paceklik nabi yusuf’” Kemudian Allah mengirimkan kelaparan hebat hingga melihat semacam kabut di antara langit dan bumi padahal tidak ada, hal itu dikarenakan hebatnya rasa lapar. Berdasarkan penafsiran di atas, “maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata.” Adalah berkaitan dengan penglihatan serta apa yang mereka saksikan, padahal bukan kabut sesungguhnya. Mereka orang-orang kafir Quraisy tetap berada dalam kondisi seperti itu hingga mereka meminta belas kasih Rasulullah dan memintanya agar berdoa kepada Allah untuk melenyapkan derita mereka. Rasulullah berdoa kepada Rabbnya dan kesengsaraannya dilenyapkan. Atas penafsiran ini, maka maksud firman Allah “sesungguhnya kalau kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali ingkar,” adalah pemberitahuan bahwa Allah akan melenyapkan dari mereka dan ancaman bagi mereka bila kembali lagi pada kesombongan dan pendustaan, serta pemberitahuan akan terjadunya hal tersebut dan benar-benar terjadi. Dan Allah kelak akan menyiksa mereka dengan siksaan yang besar. Menurut para ahli tafsir yang dimaksud adalah peristiwa perang badar. Dalam pendapat ini terdapat pandangan yang jelas. Yang lain menafsirkan, hal itu merupakan salah satu tanda kiamat. Diakhir zaman akan ada kabut yang mencabut nyawa manusia, orang-orang beriman akan terkena layaknya kabut. Pendapat yang benar adalah pendapat yang pertama. Dalam ayat ini terdapat kemungkinan bahwa yang dimaksud oleh firman Allah, “maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang melliputi manusia. Inilah azab yang pedih,mereka berdoa,’ya Rabb kami, lenyapkanlah dari kami azab itu, sesungguhnya kami akan beriman, ’bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan, kemudian mereka berpaling darinya dan berkata, ’Dialah adalah seorang yang menerima jaran dari oang lain lagi pula seorang yang gila’,” bahwa ini akan tejadi pada hari kiamat dan fiman Allah, “sesungguhnya kalau kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali ingkar. ingatlah hari ketika kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras.” Sesungguhnya ini terjadi pada orang quraisy sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Dan bila ayat-ayat di atas diturunkan dengan kedua makna tersebut, maka tidak tedapat adanya sesuatu yang menghalanginya, justru kata-kata dalam ayat-ayat di atas sesuai dengan kedua makna tesebut. Dan inilah pendapat yang kuat menurut saya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ad-Dukhan ayat 15 Sesungguhnya kalau Kami lenyapkan siksaan itu kelaparan dan paceklik itu dari mereka selama beberapa waktu dalam waktu yang tidak lama lalu Allah melenyapkan azab itu dari mereka sesungguhnya kalian akan kembali kepada kekafiran, dan memang mereka kembali lagi kepada kekafirannya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, mereka kembali dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dukhan Ayat 15Permohonan mereka untuk di lepaskan dari azab itu tidak di kabulkan. Lalu Allah membalasnya dengan mengatakan, 'sesungguhnya, kalau kami melenyapkan azab yang di turunkan itu sedikit saja dari kamu, tentu kamu akan kembali ingkar, tidak akan pernah mau beriman. 16. Ingatlah pada hari ketika terjadi peperangan badr, kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras dan sehebat-hebatnya sehingga mereka mengalami kekalahan yang besar dan banyak pemimpin-pemimpin mereka yang tewas. Kami adalah pemberi balasan terhadap mereka yang durhaka dan berdosa. '.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah aneka ragam penjabaran dari banyak ulama berkaitan kandungan dan arti surat Ad-Dukhan ayat 15 arab-latin dan artinya, semoga bermanfaat untuk kita semua. Support dakwah kami dengan memberikan hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Sering Dikaji Kami memiliki banyak konten yang sering dikaji, seperti surat/ayat Al-Baqarah 282, Al-Hujurat 11, Al-Baqarah 285, Ali Imran 26-27, Al-Qalam, Al-Ahzab 43. Ada pula An-Najm 39-42, Ar-Ra’d 31, Ar-Rahman 33, Al-Anbiya 19, Al-Baqarah 261, Al-Ashr 3. Al-Baqarah 282Al-Hujurat 11Al-Baqarah 285Ali Imran 26-27Al-QalamAl-Ahzab 43An-Najm 39-42Ar-Ra’d 31Ar-Rahman 33Al-Anbiya 19Al-Baqarah 261Al-Ashr 3 Pencarian wasaringu ila maghfiratin min rabbikum, surah 33, surat at taubah 2 ayat terakhir dan artinya, yasin ayat 82 83, tulisan arrahman Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
1 حٰمۤ ۚ ḥā mīm Ha Mim 2 وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ wal-kitābil-mubīn Demi Kitab Al-Qur'an yang jelas, 3 اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ innā anzalnāhu fī lailatim mubārakatin innā kunnā munżirīn sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. 4 فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ fīhā yufraqu kullu amrin ḥakīm Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, 5 اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ amram min 'indinā, innā kunnā mursilīn yaitu urusan dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul, 6 رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُۗ raḥmatam mir rabbik, innahụ huwas-samī'ul-'alīm sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui, 7 رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۘ اِنْ كُنْتُمْ مُّوْقِنِيْنَ rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, ing kuntum mụqinīn Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; jika kamu orang-orang yang meyakini. 8 لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗرَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ lā ilāha illā huwa yuḥyī wa yumīt, rabbukum wa rabbu ābā`ikumul-awwalīn Tidak ada tuhan selain Dia, Dia yang menghidupkan dan mematikan. Dialah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu dahulu. 9 بَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ يَّلْعَبُوْنَ bal hum fī syakkiy yal'abụn Tetapi mereka dalam keraguan, mereka bermain-main. 10 فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَاۤءُ بِدُخَانٍ مُّبِيْنٍ fartaqib yauma ta`tis-samā`u bidukhānim mubīn Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas, 11 يَغْشَى النَّاسَۗ هٰذَا عَذَابٌ اَلِيْمٌ yagsyan-nās, hāżā 'ażābun alīm yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. 12 رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ اِنَّا مُؤْمِنُوْنَ rabbanaksyif 'annal-'ażāba innā mu`minụn Mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, lenyapkanlah azab itu dari kami. Sungguh, kami akan beriman.” 13 اَنّٰى لَهُمُ الذِّكْرٰى وَقَدْ جَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ مُّبِيْنٌۙ annā lahumuż-żikrā wa qad jā`ahum rasụlum mubīn Bagaimana mereka dapat menerima peringatan, padahal sebelumnya pun seorang Rasul telah datang memberi penjelasan kepada mereka, 14 ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوْا مُعَلَّمٌ مَّجْنُوْنٌۘ ṡumma tawallau 'an-hu wa qālụ mu'allamum majnụn kemudian mereka berpaling darinya dan berkata, “Dia itu orang yang menerima ajaran dari orang lain dan orang gila.” 15 اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ innā kāsyiful-'ażābi qalīlan innakum 'ā`idụn Sungguh kalau Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu akan kembali ingkar. 16 يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرٰىۚ اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ yauma nabṭisyul-baṭsyatal-kubrā, innā muntaqimụn Ingatlah pada hari ketika Kami menghantam mereka dengan keras. Kami pasti memberi balasan. 17 ۞ وَلَقَدْ فَتَنَّا قَبْلَهُمْ قَوْمَ فِرْعَوْنَ وَجَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ كَرِيْمٌۙ wa laqad fatannā qablahum qauma fir'auna wa jā`ahum rasụlung karīm Dan sungguh, sebelum mereka Kami benar-benar telah menguji kaum Fir’aun dan telah datang kepada mereka seorang Rasul yang mulia, 18 اَنْ اَدُّوْٓا اِلَيَّ عِبَادَ اللّٰهِ ۗاِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌۙ an addū ilayya 'ibādallāh, innī lakum rasụlun amīn dengan berkata, “Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah Bani Israil. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang dapat kamu percaya, 19 وَّاَنْ لَّا تَعْلُوْا عَلَى اللّٰهِ ۚاِنِّيْٓ اٰتِيْكُمْ بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۚ wa al lā ta'lụ 'alallāh, innī ātīkum bisulṭānim mubīn dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah. Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata. 20 وَاِنِّيْ عُذْتُ بِرَبِّيْ وَرَبِّكُمْ اَنْ تَرْجُمُوْنِۚ wa innī 'użtu birabbī wa rabbikum an tarjumụn Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari ancamanmu untuk merajamku, 21 وَاِنْ لَّمْ تُؤْمِنُوْا لِيْ فَاعْتَزِلُوْنِ wa il lam tu`minụ lī fa'tazilụn dan jika kamu tidak beriman kepadaku maka biarkanlah aku memimpin Bani Israil.” 22 فَدَعَا رَبَّهٗٓ اَنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ قَوْمٌ مُّجْرِمُوْنَ fa da'ā rabbahū anna hā`ulā`i qaumum mujrimụn Kemudian dia Musa berdoa kepada Tuhannya, “Sungguh, mereka ini adalah kaum yang berdosa segerakanlah azab kepada mereka.” 23 فَاَسْرِ بِعِبَادِيْ لَيْلًا اِنَّكُمْ مُّتَّبَعُوْنَۙ fa asri bi'ibādī lailan innakum muttaba'ụn Allah berfirman, “Karena itu berjalanlah dengan hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar, 24 وَاتْرُكِ الْبَحْرَ رَهْوًاۗ اِنَّهُمْ جُنْدٌ مُّغْرَقُوْنَ watrukil-baḥra rahwā, innahum jundum mugraqụn dan biarkanlah laut itu terbelah. Sesungguhnya mereka, bala tentara yang akan ditenggelamkan.” 25 كَمْ تَرَكُوْا مِنْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ kam tarakụ min jannātiw wa 'uyụn Betapa banyak taman-taman dan mata air-mata air yang mereka tinggalkan, 26 وَّزُرُوْعٍ وَّمَقَامٍ كَرِيْمٍۙ wa zurụ'iw wa maqāming karīm juga kebun-kebun serta tempat-tempat kediaman yang indah, 27 وَّنَعْمَةٍ كَانُوْا فِيْهَا فٰكِهِيْنَۙ wa na'mating kānụ fīhā fākihīn dan kesenangan-kesenangan yang dapat mereka nikmati di sana, 28 كَذٰلِكَ ۗوَاَوْرَثْنٰهَا قَوْمًا اٰخَرِيْنَۚ każālik, wa auraṡnāhā qauman ākharīn demikianlah, dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain. 29 فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاۤءُ وَالْاَرْضُۗ وَمَا كَانُوْا مُنْظَرِيْنَ fa mā bakat 'alaihimus-samā`u wal-arḍ, wa mā kānụ munẓarīn Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak diberi penangguhan waktu. 30 وَلَقَدْ نَجَّيْنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنَ الْعَذَابِ الْمُهِيْنِۙ wa laqad najjainā banī isrā`īla minal-'ażābil-muhīn Dan sungguh, telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan, 31 مِنْ فِرْعَوْنَ ۗاِنَّهٗ كَانَ عَالِيًا مِّنَ الْمُسْرِفِيْنَ min fir'aụn, innahụ kāna 'āliyam minal-musrifīn dari siksaan Firaun, sungguh, dia itu orang yang sombong, termasuk orang-orang yang melampaui batas. 32 وَلَقَدِ اخْتَرْنٰهُمْ عَلٰى عِلْمٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ۚ wa laqadikhtarnāhum 'alā 'ilmin 'alal-'ālamīn Dan sungguh, Kami pilih mereka Bani Israil dengan ilmu Kami di atas semua bangsa pada masa itu. 33 وَاٰتَيْنٰهُمْ مِّنَ الْاٰيٰتِ مَا فِيْهِ بَلٰۤـؤٌا مُّبِيْنٌ wa ātaināhum minal-āyāti mā fīhi balā`um mubīn Dan telah Kami berikan kepada mereka di antara tanda-tanda kebesaran Kami sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata. 34 اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَيَقُوْلُوْنَۙ inna hā`ulā`i layaqụlụn Sesungguhnya mereka kaum musyrik itu pasti akan berkata, 35 اِنْ هِيَ اِلَّا مَوْتَتُنَا الْاُوْلٰى وَمَا نَحْنُ بِمُنْشَرِيْنَ in hiya illā mautatunal-ụlā wa mā naḥnu bimunsyarīn ”Tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami tidak akan dibangkitkan, 36 فَأْتُوْا بِاٰبَاۤىِٕنَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ fa`tụ bi`ābā`inā ing kuntum ṣādiqīn maka hadirkanlah kembali nenek moyang kami jika kamu orang yang benar.” 37 اَهُمْ خَيْرٌ اَمْ قَوْمُ تُبَّعٍۙ وَّالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ اَهْلَكْنٰهُمْ اِنَّهُمْ كَانُوْا مُجْرِمِيْنَ a hum khairun am qaumu tubba'iw wallażīna ming qablihim, ahlaknāhum innahum kānụ mujrimīn Apakah mereka kaum musyrikin yang lebih baik atau kaum Tubba, dan orang-orang yang sebelum mereka yang telah Kami binasakan karena mereka itu adalah orang-orang yang sungguh berdosa. 38 وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ wa mā khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā lā'ibīn Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. 39 مَا خَلَقْنٰهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ mā khalaqnāhumā illā bil-ḥaqqi wa lākinna akṡarahum lā ya'lamụn Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. 40 اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ مِيْقَاتُهُمْ اَجْمَعِيْنَ ۙ inna yaumal-faṣli mīqātuhum ajma'īn Sungguh, pada hari keputusan hari Kiamat itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya, 41 يَوْمَ لَا يُغْنِيْ مَوْلًى عَنْ مَّوْلًى شَيْـًٔا وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَۙ yauma lā yugnī maulan 'am maulan syai`aw wa lā hum yunṣarụn yaitu pada hari ketika seorang teman sama sekali tidak dapat memberi manfaat kepada teman lainnya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan, 42 اِلَّا مَنْ رَّحِمَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ illā mar raḥimallāh, innahụ huwal-'azīzur-raḥīm Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Maha Penyayang. 43 اِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّوْمِۙ inna syajarataz-zaqqụm Sungguh pohon zaqqum itu, 44 طَعَامُ الْاَثِيْمِ ۛ ṭa'āmul-aṡīm makanan bagi orang yang banyak dosa. 45 كَالْمُهْلِ ۛ يَغْلِيْ فِى الْبُطُوْنِۙ kal-muhli yaglī fil-buṭụn Seperti cairan tembaga yang mendidih di dalam perut, 46 كَغَلْيِ الْحَمِيْمِ ۗ kagalyil-ḥamīm seperti mendidihnya air yang sangat panas. 47 خُذُوْهُ فَاعْتِلُوْهُ اِلٰى سَوَاۤءِ الْجَحِيْمِۙ khużụhu fa'tilụhu ilā sawā`il-jaḥīm ”Peganglah dia kemudian seretlah dia sampai ke tengah-tengah neraka, 48 ثُمَّ صُبُّوْا فَوْقَ رَأْسِهٖ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيْمِۗ ṡumma ṣubbụ fauqa ra`sihī min 'ażābil-ḥamīm kemudian tuangkanlah di atas kepalanya azab dari air yang sangat panas.” 49 ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ żuq, innaka antal-'azīzul-karīm ”Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia.” 50 اِنَّ هٰذَا مَا كُنْتُمْ بِهٖ تَمْتَرُوْنَ inna hāżā mā kuntum bihī tamtarụn Sungguh, inilah azab yang dahulu kamu ragukan. 51 اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ مَقَامٍ اَمِيْنٍۙ innal-muttaqīna fī maqāmin amīn Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, 52 فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍ ۙ fī jannātiw wa 'uyụn yaitu di dalam taman-taman dan mata air-mata air, 53 يَّلْبَسُوْنَ مِنْ سُنْدُسٍ وَّاِسْتَبْرَقٍ مُّتَقٰبِلِيْنَۚ yalbasụna min sundusiw wa istabraqim mutaqābilīn mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, duduk berhadapan, 54 كَذٰلِكَۗ وَزَوَّجْنٰهُمْ بِحُوْرٍ عِيْنٍۗ każālik, wa zawwajnāhum biḥụrin 'īn demikianlah, kemudian Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah. 55 يَدْعُوْنَ فِيْهَا بِكُلِّ فَاكِهَةٍ اٰمِنِيْنَۙ yad'ụna fīhā bikulli fākihatin āminīn Di dalamnya mereka dapat meminta segala macam buah-buahan dengan aman dan tenteram, 56 لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا الْمَوْتَ اِلَّا الْمَوْتَةَ الْاُوْلٰىۚ وَوَقٰىهُمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِۙ lā yażụqụna fīhal-mauta illal-mautatal-ụlā, wa waqāhum 'ażābal-jaḥīm mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya selain kematian pertama di dunia. Allah melindungi mereka dari azab neraka, 57 فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكَۚ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ faḍlam mir rabbik, żālika huwal-fauzul-'aẓīm itu merupakan karunia dari Tuhanmu. Demikian itulah kemenangan yang agung. 58 فَاِنَّمَا يَسَّرْنٰهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ fa innamā yassarnāhu bilisānika la'allahum yatażakkarụn Sungguh, Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasamu agar mereka mendapat pelajaran. 59 فَارْتَقِبْ اِنَّهُمْ مُّرْتَقِبُوْنَࣖ fartaqib innahum murtaqibụn Maka tunggulah; sungguh, mereka itu juga sedang menunggu. BerikutnyaSurat Al Jasiyah
surah ad dukhan latin